Rabu, 01 Februari 2012

"Untuk anak lelaki pemalu tujuh tahun lalu" #30HariMenulisSuratCinta


Hei, kamu yang wajahnya yang masih terekam (agak) jelas di ingatanku.
Kamu yang tujuh tahun lalu, selalu menghiasi hari saya di Sekolah, selalu menjadi semangat saya, motivasi saya untuk rajin menimba ilmu di Sekolah yang sangat membosankan itu.

Apa kabarmu ?
Semoga baik-baik saja seperti selalu saat tujuh tahun yang lalu. Hehe :)

Bagaimana ? apa penyakit (terlalu) pemalumu sudah sembuh ?
Ah, malu. Membicarakan ini, mengingatkanku pada wajah meronamu saat teman-teman kita dengan sengaja merayu saya dan kamu, ketika sedang melakukan gerakan tari yang mengharuskan kamu dan saya “berpegangan tangan”.
Kamu, saya, berusaha keras menahan tawa dengan wajah merona lalu akhirnya tidak berani saling memandang.
Kamu. Lelaki pertama yang membuat saya menikmati hari dengan cinta, begitu kira-kira saat itu.
Menyenangkan bila mengingat kembali masa-masa itu. Aku, menyukai kenangan tak terjelskan itu. Sangat menyukai tepatnya.

Oh iya, kebetulan beberapa hari yang lalu, saya ke tempat teman saya, yang kamu pasti tahu siapa dia. lalu, kami pergi ke tempat itu.
Tempat saya dan kamu mengukir kenangan demi kenangan manis yang kunikmati dengan senyuman juga sebuah tawa saat mengingatnya kembali.
Tempat saya dan kamu bertemu setiap hari tanpa saling menyapa karena malu.
Tempat saya dan kamu merasakan indahnya cinta untuk pertama kali.
Sekolah itu. Sekolah Dasar saya dan kamu.

Rasanya, seperti memasuki kembali dunia tujuh tahun lalu, tidak banyak yang berubah disini.
Kelas itu, ruangan tempat saya dan kamu juga lainnya berlatih tari, halaman tempat saya dan kamu berdiri saat bermain layaknya anak-anak. Lalu, kelas kamu, tempat tugas piket menyapu saya setiap senin. Ah :’). Lucu sekali semua yang terjadi disini.

Too sweet to forget :)

Kamu. Yang entah sekarang seperti apa. Mungkin akan menyenangkan jika bertemu lagi denganmu. Kamu sekarang dimana ? :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar