Deras sekali hujan hari ini, sudah berhari-hari seperti ini. tapi, aku tetap saja mengatakan hal yang sama di setiap harinya.
"Hujannya deras sekali..."
Hari ini, aku mengatakannya lagi. dibawah sisa atap Toko Buku langganan ku. yaa, aku terperangkap hujan deras ini, disini. sudah cukup lama, tapi aku terus berdiri disini, sesekali ku ayunkan tangan kecil ku pada rinai hujan yang deras itu. sesekali aku menengadah keatas untuk menatap langit saat hujan turun. Indah, putih, sepereti kapas.
lantas sesaat aku teringat peristiwa hangat kecil 4tahub silam, entah mengapa peristiwa itu sangat jelas dipikiran ku. aku tersenyum.
4tahun yang lalu, aku juga terjebak hujan di tempat ini, di Toko Buku ini. hanya saja, waktu itu aku bersama sosok pria yang juga dengan sialnya terjebak hujan mendadak saat itu. ditemani rinai hujan deras itu, aku dan orang itu seperti anak-anak memainkan air hujan yang indah itu. masih ku ingat dengan lembutnya, dia memberi tahu namanya dengan sedikit tersipu.
"Dimas, namaku..."
lalu aku tertegun mendengar suara lembut yang mendadak itu, ku tatap dirinya sesaat setelah suara itu, lalu aku tertawa. Kami... kami tertawa geli bersama dengan malu yang tidak bisa bersembunyi di wajah kami, bersama hujan yang tak kunjung berhenti, sore itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar