Daun-daun pohon itu bergoyang-goyang seperti penyanyi dangdut yang dengan lenturnya memainkan tubuhnya. Sebagian daun berguguran, sebagian lagi tetap pada tempatnya. Ranting-rantingnya juga ikut kesana kemari. Buahnya juga demikian. Anak-anak itu tampak kecewa, sudah hampir sejam mereka berusaha keras untuk menjatuhkan buah-buah dari pohon itu, tapi tak kunjung jatuh, walau satu. Aku hanya tertawa geli melihat tingkah mereka. Karena kasihan, aku lalu berjalan menghampiri mereka, membawa satu kantung buah rambutan yang kubeli di pasar tadi dan memberikannya pada mereka.
“ini ambillah. Jangan lagi mengganggu pohon itu, kalian lelah bukan ? pohon itu juga pasti lebih lelah...”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar